Laman

Sabtu, 23 April 2011

Sesuatu yg harus kita lakukan setelah kita sadar diri akan kesalahan dan dosa??

            Apa yang harus kita lakukan ketika kita menyadari bahwa kita telah melakukan kesalahan dan dosa?
1. Meminta ampun dan melakukan taubat nasuha (taubat dengan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut), namun sebagai manusia kadang kita kembali lupa lalu melakukan dosa lagi, maka kita diharuskan kembali meminta ampun. Kondisi seperti ini sudah dinyatakan Allah dalam Al-Qur’an :
[3:135] Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Ayat serupa terdapat dalam 7:153, 4:110.
2. Selain meminta ampun kepada Allah, kita juga diwajibkan meminta maaf kepada orang lain atas kesalahan kita terhadap mereka. Al-Qur’an mengajarkan bahwa memberi maaf atas kesalahan orang lain adalah suatu keutamaan :
[4:149] Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Kuasa. Perintah memberi maaf juga terdapat dalam 5:13, 15:85, 42:37.
3. Dalam kondisi kita sudah meminta ampun kepada Allah, sudah berusaha untuk meminta maaf kepada sesama manusia, maka selanjutnya tindakan kita adalah memperbanyak amal saleh kita dan menjauhi perbuatan dosa, gunanya ketika sampai waktunya hari penghakiman, saat amal baik dan dosa kita ditimbang, kita ada dalam kondisi ’surplus’ amal baik. Permintaan maaf seseorang bukan berarti bahwa apa yang kita lakukan sebelumnya bebas dari sangsi. Misalnya, seorang koruptor, setelah mohon ampun dan meminta maaf kepada masyarakat ia kemudian bersih kembali. Ada tata caranya. Ia juga harus mengembalikan hasil korupsinya. Disamping itu, perbuatan korupsi harus diberi sangsi sesuai dengan hokum yang berlaku, sebagi pelajaran bagi diri mantan koruptor dan bagi orang lain.
4. Pertanyaan muncul : bagaimana kalau ketiga hal tersebut sudah dilakukan, namun ternyata kita masih ‘tekor’ di akherat? Perlu diketahui bahwa segala perbuatan kita punya ‘harga yang pantas’ diakherat nanti, tidak ada dari perbuatan kita yang luput dari penilaian Allah :
[4:40] Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.  Ayat serupa terdapat dalam 99:7
Ketika pahala anda ternyata tidak cukup ‘mengkompensasikan’ dosa yang anda perbuat maka keadilan Tuhan akan menjebloskan anda ke neraka. Setelah itu, anda akan dimasukkan ke dalam surga.
Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sungguh, aku benar-benar tahu penghuni neraka yang keluar terakhir dari sana dan penghuni surga yang terakhir masuk ke dalamnya, yaitu seorang yang keluar dari neraka dengan merangkak. Lalu Allah berfirman: Pergilah, masuklah ke dalam surga. Dia pun mendatangi surga, tapi terkhayal padanya bahwa surga itu penuh. Maka ia kembali dan berkata: Ya Tuhanku, aku temukan surga telah penuh. Allah berfirman: Pergilah, masuklah ke dalam surga. Dia mendatangi surga, tapi terkhayal padanya bahwa surga itu penuh. Maka ia kembali dan berkata: Ya Tuhanku, aku temukan surga itu penuh. Allah berfirman: Pergilah, masuklah ke dalam surga, karena sesungguhnya menjadi milikmu semisal dunia dan sepuluh kali kelipatannya atau, sesungguhnya bagimu sepuluh kali lipat dunia. Orang itu berkata: Apakah Engkau mengejekku (atau menertawakanku), sedangkan Engkau adalah Raja? Abdullah bin Masud berkata: Aku benar-benar melihat Rasulullah saw. tertawa sampai kelihatan gigi geraham beliau. Dikatakan: Itu adalah penghuni surga yang paling rendah kedudukannya. (dari Shahih Bukhari jilid IV.

Kapan batasan waktu kita ketika menuruti amarah tuk diam diri??

Kapan batas waktu kita saling berdiam diri?
Sabda Rasulullah s.a.w.:
“Tidak halal seorang muslim menjauhi kawannya lebih dari tiga hari. Jika telah lewat waktu tiga hari itu, maka berbicaralah dengan dia dan berilah salam, jika dia telah menjawab salam, maka keduanya bersama-sama mendapat pahala, dan jika dia tidak membalasnya, maka sungguh dia kembali dengan membawa dosa, sedang orang yang memberi salam telah keluar dari dosa karena menjauhi itu.” (Riwayat Abu Daud)
Rasulullah s.a.w.: “Pintu-pintu sorga akan dibuka pada hari Isnin dan Khamis, kemudian Allah akan memberi ampunan kepada setiap orang yang tidak menyekutukan Allah sedikitpun; kecuali seorang laki-laki yang ada perpisahan antara dia dengan saudaranya. Maka berkatalah Allah: tangguhkanlah kedua orang ini sehingga mereka berdamai, tangguhkanlah kedua orang ini sehingga mereka berdamai, tangguhkanlah kedua orang ini sehingga mereka berdamai.” (Riwayat Muslim).

KAPAN WAKTU KITA MEMINTA MAAF KEPALA ORLA DAN MEMINTA AMPUN KEPADA ALLAH??

Kapan waktu meminta maaf (kepada orang lain) dan meminta ampun (kepada Allah)?
Jawabnya setiap saat. Sesegera mungkin setelah kita menyadari kesalahan kita.
Allah SWT berfirman :
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang , Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (Ali Imran : 133-134)
 
Dalam persoalan meminta maaf ada hal yang perlu kita perhatikan. Dalam hubungan antar manusia, jika seseorang melakukan kesalahan dan tidak meminta maaf, maka Allah tidak akan memberi ampun kepada kita.
Mari kita coba intropeksi ke dalam diri kita sendiri. Mari kita jujur kepada diri sendiri sekali saja, apakah kita sudah berani membuka pintu hati kita untuk memberi maaf? Yakinkan bahwa kita adalah orang yang mampu memberi maaf dengan tulus kepada seseorang yang  meminta maaf? Jika belum, berarti kita harus meminta maaf pada diri kita sendiri. Dengan menjadi seseorang yang terbuka pikirannya, segala pikiran buruk pasti tidak akan ada. Prasangka, curiga, apalagi menuduh sesuatu semua pasti tersingkir. Oleh sebab itu,  kita lihat niat baik seseorang setelah dia menjalaninya saja. Sebelum terlihat, kita justru harus mendukungnya. Kita pernah menjadi sasaran kedengkian, kekejaman, kemarahan orang lain. Lalu apa itu membuat kita balik marah atau dengki atau kejam. Lantas, apa bedanya kita dengan mereka? Guys, selain kita sama dengan sifat-sifat nggak berguna itu, kita hanya ngerugiin diri sendiri. Alangkah jauh lebih baik kalau kita menjadi orang yang tulus, ikhlas, dan rela dengan semua yang terjadi. Yang penting itu kita berusaha untuk terhindar dari hal-hal buruk tadi.

Kewajiban Anda sebagai seorang Muslin Ketika Ada orang Minta Maaf.

Kewajiban anda ketika ada orang  meminta maaf, hendaknya kita memaafkan kesalahan orang tersebut. Rasulullah bersabda:
“Maukah aku ceritakan kepadamu tentang sesuatu yang menyebabkan Allah memuliakan bangunan dan meninggikan derajatmu? Para sahabat menjawab, tentu. Rasul bersabda, ‘Kamu bersikap sabar (hilm) kepada orang yang membencimu, memaafkan orang yang berbuat zhalim kepadamu, memberi kepada orang yang memusuhimu, dan menghubungi orang yang telah memutuskan silaturrahim denganmu.’” (HR Thabrani)
Suatu hari raut wajah Rasululah tampak berseri-seri. Tak lupa beliau menampakkan senyumnya sampai kelihatan kilau gigi putihnya. Maka Umar bertanya ada apa gerangan. “Kulihat ada dua orang dari ummatku yang mendatangi Allah ‘Azza wa Jalla. Yang satu berkata, ‘Ya Rabby, hukumlah orang ini yang telah mengambil hak dan menganiayaku di dunia.’ Lalu Allah memerintahkan kepada si zhalim tersebut agar mengembalikan haknya.
‘Ya Rabbi,’ kata si zhalim, ‘aku tidak lagi memiliki simpanan perbuatan baik yang bisa menggantikan haknya.’
‘Dia sudah tidak memiliki sisa-sisa perbuatan baik untuk menggantimu, lalu apa yang kau harapkan darinya?’ kata Allah kepada satunya. ‘Ya Rabbi, pindahkan kepadanya dosa-dosaku. Biar dia yang memikulnya,’ katanya.”
              Tiba-tiba air mata Rasulullah mengalir membasahi pipinya karena mengenang hari-hari yang maha dahsyat itu. Beliau berkata, “Hari itu adalah hari-hari yang maha dahsyat, hari di mana setiap orang berusaha untuk melepaskan setiap beban dosa yang dipikulnya.”
“Kemudian Allah berkata kepada si teraniaya, ‘Wahai Fulan, angkat pandanganmu dan lihatlah surga-surga yang tersedia.’
‘Ya Rabbi, saya lihat negeri-negeri yang terbuat dari perak dan istana-istana dari emas yang terhias indah dengan mutiara-mutiara yang berkilauan. Apakah semua itu kau persiapkan untuk Nabi dan Rasul-Mu, para siddiqin dan orang-orang yang syahid?’ ‘Tidak,’ kata Allah. ‘Semua itu Kusiapan bagi siapa saja yang sanggup membelinya.’
‘Siapakah mereka ya Rabbi?’
‘Engkau juga mampu memilikinya.’
‘Bagaimana caranya?’
‘Dengan memaafkan saudaramu itu.’
‘Kalau begitu, aku maafkan dia ya Rabbi.’
‘Ambillah tangan saudaramu itu dan masuklah kalian ke dalam surga yang Kujanjikan.’”
Kemudian Nabi mengakhiri kisah ini dengan pesan sabdanya, “Bertaqwalah kamu kepada Allah dan berbuat baiklah dalam hubungan antar sesama. Sungguh Allah swt akan mendamaikan antara orang-orang yang beriman kelak pada hari kiamat.”
            Memberi maaf kepada orang yang telah melukai hatinya lebih berat daripada meminta maaf. Pekerjaan ini jauh lebh berat lagi, apalagi untuk sebuah kesalahan yang menggores di hati. Kadang dendam itu dibawa sampai mati. Hanya orang-orang tertentu saja yang sanggup melakukannya. Dalam ajaran Islam, ketika seseorag dizhalimi, maka ada dua hak baginya. Hak yang pertama adalah membalas setimpal dengan perbuatannya. Hak kedua adalah memaafkannya. Jika dipilih alternatif pertama, maka balasan itu tidak boleh lebih berat, walaupun kepada musuh-musuh Islam. Ummat Islam dilarang membalas secara melampaui batas.

Mari Saling memaafkan setiap Saat

            Dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita bergaul pasti sering terjadi silang pendapat, miskomunikasi atau hal-hal lain yang dapat menyakitkan perasaan orang lain. Kita juga pasti sering melakukan kesalahan kepada orang lain baik disadari maupun tidak disadari. Mungkin kata-kata kita, mungkin perbuatan kita, atau diam kita bagaikan pisau tajam yang menusuk langsung ke perasaan orang lain. Mungkin kita juga menuduh orang lain tanpa bukti, atau perbuatan-perbuatan yang lainnya.
            Jika kita menyadari hal itu, maka sebaiknya kita bersegera meminta maaf kepada yang bersangkutan dengan tulus dan ikhlas. Meminta maaf bukan pekerjaan yang mudah. Mungkin kita sudah menyadari kesalahan kita, tapi untuk minta maaf alangkah beratnya. Ada perasaan malu, gengsi dan sebagainya. Jika kedudukan kita lebih muda, lebih rendah kelas sosialnya, lebih rendah kedudukannya, kita mungkin akan lebih mudah meminta maaf, meskipun masih juga terasa berat. Apalagi ketika kita status sosialnya lebih tinggi, lebih tua, atau merasa memiliki kelebihan, maka akan lebih sulit lagi untuk meminta maaf.
            Menunda-nunda minta maaf itu akan membuat hati kita gundah gulana, tidak tenang dan selalu gelisah. Perasaan bersalah akan selalu mengikuti kemana kita pergi walau di luar tampak tidak terjadi apa-apa. Perasaan itu dapat membuat kita stress, membuat perilaku kita kurang terkontrol, membuat perkataan kita kurang terkontrol dan akhirnya dapat mengganggu kesehatan kita, baik lahir maupun batin. Obatnya hanya satu yaitu minta maaf. Memang, tidak bersedianya minta maaf selain karena sombong atau gengsi, juga dikarenakan takut permintaan maaf kita tidak diterima malah mungkin akan menerima caci maki. Apapun resikonya, kita harus berani meminta maaf atas segala kesalahan kita kepada orang lain. Dengan hati tegar dan bersih mari kita langkahkan kaki untuk meminta maaf.
            Mari kita perhatikan hadist di bawah ini:
 “Tidak halal seorang muslim menjauhi kawannya lebih dari tiga hari. Jika telah lewat waktu tiga hari itu, maka berbicaralah dengan dia dan berilah salam, jika dia telah menjawab salam, maka keduanya bersama-sama mendapat pahala, dan jika dia tidak membalasnya, maka sungguh dia kembali dengan membawa dosa, sedang orang yang memberi salam telah keluar dari dosa karena menjauhi itu.” (Riwayat Abu Daud).
            Jadi kita tidak usah takut resiko meminta maaf, sebab jika kita sudah meminta maaf maka kita justru terbebas  dari dosa karena kita tidak minta maaf. Dimaafkan atau tidak, kita telah mengaku bersalah dan meminta maaf. Permintaan maaf ini meskipun tidak dimaafkan akan membuat hati kita tenang dan bebas dari rasa gelisah, yang dapat mengurangi stress dan tentu saja akan mengurangi terkena penyakit karenanya.
Seorang mu’min adalah bersaudara, sehingga ketika terjadi perselisihan hendaklah bersegera berdamai, sebagaimana difirmankan Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 10-12 sbb:
 
“Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara, oleh karena itu adakanlah perdamaian di antara saudara-saudaramu, dan takutlah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat. Hai orang-orang yang beriman! Jangan ada satupun kaum merendahkan kaum lain, sebab barangkali mereka (yang direndahkan) itu justru lebih baik dari mereka (yang merendahkan); dan janganlah ada perempuan merendahkan perempuan lainnya, sebab barangkali mereka (yang direndahkan) itu lebih baik dari mereka (yang merendahkan); dan jangan kamu mencela diri-diri kamu; dan jangan kamu memberi gelar dengan gelar-gelar (yang tidak baik) –misalnya fasik– sebab seburuk-buruk nama ialah fasik sesudah dia itu beriman, dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. Hai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak sangka, karena sesungguhnya sebagian sangkaan itu berdosa; dan jangan kamu mengintai (menyelidiki cacat orang lain).

Kumpulan Hadist-hadist Anjuran Menikah

Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda: “Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !”(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).
Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).
Dari Aisyah, “Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ (HR. Hakim dan Abu Dawud).
Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya.” (HR. Baihaqi).
Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).
“Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan hidup adalah istri yang sholihah” (HR. Muslim)
“Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah   : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)
“Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud).
Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak (HR. Abu Dawud).
Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).
Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).
Rasulullah SAW. bersabda : “Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah” (HR. Bukhari).
Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang (HR. Abu Ya¡¦la dan Thabrani).
Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat. (HR. Ibnu Majah,dhaif).
Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).
“Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya” (HR. Thabrani dan Baihaqi)
“Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya” (HR. Abu Sa’id)
“Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan)” (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah)
“Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah” (HR. Tirmidzi)
 “Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya” (HR. Bukhori-Muslim)
“Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat, sebab syaithan menemaninya. Janganlah salah seorang di antara kita berkhalwat, kecuali wanita itu disertai mahramnya” (HR. Imam Bukhari dan Iman Muslim dari Abdullah Ibnu Abbas ra).

NIKAH

Dasar Pemikiran Pernikahan
Dari Al Quran dan Al Hadits :
 “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengkayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur (24) : 32).
“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui¡¨ (Qs. Yaa Siin (36) : 36).
Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).
Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71).
Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An Nisaa (4) : 1).
Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).
..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa’ (4) : 3).
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata. (Qs. Al Ahzaab (33) : 36).
Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (An-Nuur:32)
“Janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk” (Al-Isra 32)
“Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya” (Al-A’raf 189)
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)” (An-Nur 26)

Senin, 18 April 2011

Who are Followers?

Who are Followers?

Bologan-semut!: Welcome!

Bologan-semut!: Welcome!: "Welcome!"

KATA-KATA PETUAH KEHIDUPAN

www.peutuah.com
1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.
2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata.. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.
3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.
5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita. 6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.
7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.
8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.
9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.
10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.
11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.
12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.
13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.
14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.
15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.
16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.
17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.
18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.
19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.
20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

MASKUMAMBANG

Maskumambang dadi tembang
Menyuhake polahe sang ponang
Angiedung Mijil ponang den kudang
Guyune ponang suka kang nyawang
Tan mbedakno wadon apa lanang
Ati bungah bapa biyung padang
Ati nangis kelangan sang ponang
Crita ginurit jroning maskumambang

Terjemah:
Maskumambang sebagai lagu
Membuat terharu (bahagia) setiap gerak sang bayi
Menghibur dengan berharap dari kelahiran sang bayi
Senyumnya bayi membuat senang yang melihatnya
Tak membedakan laki-laki ataupun perempuan
Orang tua sangat bahagia
(Di saat bayi tak berumur panjang)hati sedih tak terkirakan
Semua cerita tak terumpamakan dalam tembang dan syair maskumambang

Maskumambang: Emas terapung, air mata, mengaharukan