Laman

Sabtu, 23 April 2011

Kewajiban Anda sebagai seorang Muslin Ketika Ada orang Minta Maaf.

Kewajiban anda ketika ada orang  meminta maaf, hendaknya kita memaafkan kesalahan orang tersebut. Rasulullah bersabda:
“Maukah aku ceritakan kepadamu tentang sesuatu yang menyebabkan Allah memuliakan bangunan dan meninggikan derajatmu? Para sahabat menjawab, tentu. Rasul bersabda, ‘Kamu bersikap sabar (hilm) kepada orang yang membencimu, memaafkan orang yang berbuat zhalim kepadamu, memberi kepada orang yang memusuhimu, dan menghubungi orang yang telah memutuskan silaturrahim denganmu.’” (HR Thabrani)
Suatu hari raut wajah Rasululah tampak berseri-seri. Tak lupa beliau menampakkan senyumnya sampai kelihatan kilau gigi putihnya. Maka Umar bertanya ada apa gerangan. “Kulihat ada dua orang dari ummatku yang mendatangi Allah ‘Azza wa Jalla. Yang satu berkata, ‘Ya Rabby, hukumlah orang ini yang telah mengambil hak dan menganiayaku di dunia.’ Lalu Allah memerintahkan kepada si zhalim tersebut agar mengembalikan haknya.
‘Ya Rabbi,’ kata si zhalim, ‘aku tidak lagi memiliki simpanan perbuatan baik yang bisa menggantikan haknya.’
‘Dia sudah tidak memiliki sisa-sisa perbuatan baik untuk menggantimu, lalu apa yang kau harapkan darinya?’ kata Allah kepada satunya. ‘Ya Rabbi, pindahkan kepadanya dosa-dosaku. Biar dia yang memikulnya,’ katanya.”
              Tiba-tiba air mata Rasulullah mengalir membasahi pipinya karena mengenang hari-hari yang maha dahsyat itu. Beliau berkata, “Hari itu adalah hari-hari yang maha dahsyat, hari di mana setiap orang berusaha untuk melepaskan setiap beban dosa yang dipikulnya.”
“Kemudian Allah berkata kepada si teraniaya, ‘Wahai Fulan, angkat pandanganmu dan lihatlah surga-surga yang tersedia.’
‘Ya Rabbi, saya lihat negeri-negeri yang terbuat dari perak dan istana-istana dari emas yang terhias indah dengan mutiara-mutiara yang berkilauan. Apakah semua itu kau persiapkan untuk Nabi dan Rasul-Mu, para siddiqin dan orang-orang yang syahid?’ ‘Tidak,’ kata Allah. ‘Semua itu Kusiapan bagi siapa saja yang sanggup membelinya.’
‘Siapakah mereka ya Rabbi?’
‘Engkau juga mampu memilikinya.’
‘Bagaimana caranya?’
‘Dengan memaafkan saudaramu itu.’
‘Kalau begitu, aku maafkan dia ya Rabbi.’
‘Ambillah tangan saudaramu itu dan masuklah kalian ke dalam surga yang Kujanjikan.’”
Kemudian Nabi mengakhiri kisah ini dengan pesan sabdanya, “Bertaqwalah kamu kepada Allah dan berbuat baiklah dalam hubungan antar sesama. Sungguh Allah swt akan mendamaikan antara orang-orang yang beriman kelak pada hari kiamat.”
            Memberi maaf kepada orang yang telah melukai hatinya lebih berat daripada meminta maaf. Pekerjaan ini jauh lebh berat lagi, apalagi untuk sebuah kesalahan yang menggores di hati. Kadang dendam itu dibawa sampai mati. Hanya orang-orang tertentu saja yang sanggup melakukannya. Dalam ajaran Islam, ketika seseorag dizhalimi, maka ada dua hak baginya. Hak yang pertama adalah membalas setimpal dengan perbuatannya. Hak kedua adalah memaafkannya. Jika dipilih alternatif pertama, maka balasan itu tidak boleh lebih berat, walaupun kepada musuh-musuh Islam. Ummat Islam dilarang membalas secara melampaui batas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar