Laman

Senin, 30 Mei 2011

WELAS ASIH MARANG SAPODO-PADANING URIP

Sebagai sebuah keutamaan, kasih sayang dalam Islam amat banyak dlpe-sankan oleh Nabi Muhammad saw. Misalnya, hadis yang berbunyi "Siapa yang tidak sayang pada manusia, maka tidak akan dlsayang oleh Allah." (HR Abu Dawud, At-Tirmidzl, Al-Balhaqi. dan Al-Bukharl dalam Adab Al-Mufrad)
Hadis ini dengan gamblang menjelaskan bahwa kasih sayang terhadap sesama manusia Itu berkaitan erat dengan terhadap kasih sayang Allah. Salah satu dart beberapa sifat Allah adalah Ar-Rahman (Maha Penyayang). Sifat Allah Ini. memberikan kehidupan menjadi berjalan dengan harmonis dan Indah. Betapa tidak, dengan kasih sayang Allahlah; Ibu hamil rela mengandung bayinya selama sembilan bulan kemudian menyusuinya dan merawat-, nya tanpa kenal lelah. Dengan kasih sayang Allah pula, binatang yang tidak punya akal memiliki rasa sayang terhadap anaknya, bahkan induk kuda dengan hati-hati mengangkat kakinya takut Jikalau mengenal dan melukai anaknya.
Makna dari kasih sayang ini yang demikian mulia, tentu saja merupakan sebuah bagian ajaran Islam yang fundamental. Ini terbukti agama Islam mengajarkan kepada pemeluknya agar berkasih sayang. Sebagai contoh, menyayangi orang miskin dengan cara memberinya nafkah kebutuhan sehari-hari. Menyayangi anak yatim dengan cara memberi santunan. Menyayangi tetangga dengan cara , memberikan pertolongan dan dengan tidak menyakJtlnya. Bahkan bagi setiap muslim yang mau menyayangi sesama makhluk Allah, dijanjikan oleh Allah akan mendapat am-punan-Nya sehingga kelak dimasukkan ke dalam surga. Bahkan kepada sesama manusia, dengan tegas Nabi
Muhammad saw menganjurkan untuk saling berkasih sayang. Rasulullah saw bersabda, "Orang yang menanggung nafkah seorang Janda dan orang-orang miskin pa-halanya seperti orang yang berjihad di Jalan Allah dan seperti orang berpuasa di siang hari dan bangun malam." (HR Al-Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, dan Ahmad). Perhatian Nabi saw kepada orang miskin begitu besar, bahkan diganjar dengan pahala yang besar. Balasan bagi orang yang mau menyantunl anak yatim adalah kelak dia akan bersama Rasulullah saw di surga. Beliau bersabda, "Aku dan orang yang menyantuni anak yatim di surga nanti kelak seperti dua Jari Ini. Rasulullah saw Juga mengatakan bahwasanya sebaik-baik rumah adalah rumah dimana di dalamnya ada anak yatim yang dlsantunl.
Sebaliknya, seburuk-buruk rumah adalah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang disia-siakan. Adapun menyayangi tetangga adalah dengan berbuat baik kepadanya. Rasulullah saw bersabda. Sebaik-baik teman di sisi Allah adalah yang paling baik kepada temannya dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah yang paling balk kepada tetangganya." (HR. At-Tlrmldzl. Ahmad. Ibnu Hibban).
Begitu pula dengan hidup bertetangga. Nabi saw memberikan penekanan yang penting. Karena keharmonisan sebuah masyarakat tentu berawal dari keharmonisan lingkungan terdekat, yakni tetangga. Suatu ketika Nabi pernah ditanya oleh seseorang, "Wahai Rasulullah, ada seorang perempuan sering bangun malam (tahajjud), slangnya berpuasa, dan gemar bersedekah, tetapi dia suka menyakiti tetangganya." Rasulullah berkata. "Tidak ada kebaikan baginya, dia akan masuk neraka." Orang itu bertanya lagi. "Wahai Rasul, ada lagi perempuan yang cuma shalat yang wajib-wajib saja dan bersedekah sekadar kemam-
puannya tetapi la tidak suka menyakiti orang." Beliau bersabda, "Dia termasuk ahli surga." Kasih sayang, Juga tidak terbatas pada sesama manusia, tetapi Juga kepada makhluk Allah yang lain.
Seperti kepada binatang tumbuhan sekalipun. Islam mengajarkan agar menyayangi.

Wallahu'alam...

1 komentar: