Laman

Senin, 23 Mei 2011

Sasongko Jati

b.1. Tapa
Aja wareg, nanging aja luwe, aja kakehan melek, nanging iya aja kakehen turu; mangkono sapiturute, kaangkaha dewe kang sarwa sedeng, aja kongsi kaladuk utawa mung umbar-umbaran bae. Mungbae anggone ngurang-ngurangi kaangkaha saperlu, lan aja nganti diprusa kang ndadekake karusakaning raga, nanging dikuliknakna cecegah saka satitik manut kakuwatane..[4]
Setiap konsentrasi dapat dikacaukan oleh aktifitas nafsu. Nafsu tersebut erat hubungannya dgn fungsi-fungsi jasmani. Kalo seseorang masih muda dan kuat, maka nafsu-nafsu masih bergelora di dalam badannya, terutama nafsu egosentris.
Maka dari itu diperlukan salah satu bentuk tapa. Lewat tapa kekuatan badan diperlemah, hingga sikap dan perasaan terhadap sesama manusia manusia berubah. Orang menjadi sadar dgn relatifitas eksistensinya.
Dgn demikian, maka tapa, asal dipergunakan dgn seksama, dapat mengembalikan seseorang pada pusat hidupnya.
b.2. Pamudaran
Hidup adalah sebuah lingkaran, “sangkan paraning manungsa”. Dalam hidup ini ada banyak gerak-gerik, tetapi sebetulnya tak terjadi sesuatu pun. Atau apa yg terjadi tidak melibatkan diriku. Berkat pamudaran aku lepas dari semuanya itu, seperti orang mati di tengah-tengah hidup yg bergairah ini, mati sajeroning urip..
Keadaan hidup yg tercapai oleh tapa yg intensif dapat dilukiskan sebagai rasa kebebasan. Kebebasan batin inilah yg disebut pamudaran. Sebuah kebebasan yg membuat manusia tak lagi merasa terikat dgn dunia materil. ‘pamudaran’ sendiri berasal dari kata ‘udar’ atau ‘wudar’, yaitu melepaskan pakaian atau menguraikan seutas tali. Pamudaran berarti, bahwa seseorang dalam batinnya telah terlepas dari dunia indrawi.
Ciri khas dari pamudaran adalah lenyapnya segala gagasan dan pengalaman. Orang yg bersangkutan menghayati kebersatuannya dgn Tuhan.. Manunggaling kawula gusti.
c. Representasi
Apa yg terkandung dalam pengertian ‘representasi’ ini? Representasi disini adalah bahwa setiap orang yg telah mengambil jarak terhadap materi (bukan meninggalkan materi) dan menemukan kekayaan batinnya, sedang dalam perjalanan menuju kebersatuan dgn Tuhan. Bahkan ia menjadi Tuhan. Sebetulnya ia telah mencapai keadaan mati, sekalipun ia masih hidup. Ia ‘mati sajeroning urip’. Ia lepas dari daya hisap materi.
Dan karena menurut lubuk hatinya dia (hampir) bersatu dgn Tuhan, maka mau tidak mau, dalam kehidupan sehari-hari pun dia juga memperlihatkan sifat-sifat Tuhan (ngiribi sifate Allah). Tuhan adalah ketentraman - dia juga menjadi ketentraman, Tuhan adalah terang - dia juga menjadi terang. Ia menjadi semacam duta besar dari sang maha penguasa tertinggi bernama Tuhan.
Dan dalam hubungan ini, representasi dipecah menjadi 2 anak tangga, yaitu; kuwajiban dan memayu ayuning bawana..
c.1. Kuwajiban
Keplasing turu dadi pasemoning badan wadag. Manawa wong pinudju turu, mangka bandjur ngimpi iku dadi pasemon, manawa roh durung iklas ninggal kahanan ing wektu rahina (awan), pasemon jen manungso ora iklas ninggal kadonjan. Wekasan ing tembe bakal katurunake maneh ing kahuripan kuwadagan..
Pakhde Narto percaya, bahwa didunia ini terdapat semacam keindahan. Tetapi keindahan tersebut kabur. Keindahan itu baru menjadi jernih dan sempurna, bila semua orang, masing-masing pada tempatnya sendiri, menjalankan kewajibannya.
Lalu apa saja kewajiban-kewajiban yg menurut kitab ini harus dikerjakan oleh manusia? Secara rinci dapat dirumuskan sebagai berikut:
a) badan.
Yg dimaksud disini ialah badan manusia. Kita mempunyai kewajiban memelihara badan dan kesehatan jasmani. Badan sendiri tidak berharga, hanya semacam busana. Tetapi kita wajib memeliharanya, karena ia berfungsi sebagai kereta bagi roh.
b) keturunan
Selain badannya sendiri harus dipelihara pula badan yg akan datang, yaitu keturunan. Maka dari itu orang harus mengusahakan keturunan yg baik, agar roh dapat ditampung dalam suatu yg layak dan dgn demikian dapat bekerja terus demi keselamatan dunia.
c) budidharma
Budidharma adalah semacam kesediaan membantu sesama, dan merupakan suatu gladi resik sebelum orang dpt bersatu dgn Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar